Kamis, 16 Agustus 2012

TERHEMPAS DI NEGERI TIRAI BAMBU (BAG.7)




3. SEPIRING BERDUA 
“Jangan bilang demikian ! Leha takut kang mas.”
“Takut apa sayangku ?”

“Takut kebahagiaan rumah tangga kita terenggut ujian semacam itu. Sehingga kita berpisah.”

“Tidak perlu terlalu takut ! Kalau kita selalu berhati – hati dan waspada serta dzikir dalam setiap langkah kita, isnyaalloh kondisi yang terbaik yang akan diberikan kepada kita. Percaya dan ingatlah sayangku, bahwa ujian itu bukan saja kondisi yang selalu menyedihkan dan menyakitkan. Kadang ujian itu berupa bertaburnya kecukupan, bertumpuknya kemewahan dan keindahan. Orang sering lulus ketika di uji dengan kesengsaran, dan sering tidak sanggup ketika diuji dengan aneka anugerah kecukupan dan keindahan itu. Kalau ingin selamat dari ujian maka cara yang tepat adalah dengan mendekatkan diri kepada dzat yang menimpakan ujian itu. Alloh telah memberikan resep untuk menghadapi ujian itu sebagaimana tertera dalam surat Al – Baqoroh ayat 152 dan 153 yang artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

“Leha semakin tidak mengerti apa yang kang mas uraikan. Apa yang dimaksud ujian “berupa bertaburnya kecukupan, bertumpuknya kemewahan dan keindahan itu ?”  Bukankah ujian itu hanya berupa kesedihan ?”

“Menurut konsep Al – Qur’an segala kondisi yang diberikan kepada kita ini ujian. Kondisi sedih itu ujian dan kondisi yang menyenangkanpun juga ujian.”

“Kang mas ini jangan mengada – ada ! Masak kondisi menyenangkan menjadi ujian juga. Lazaimnya ujian itu ya kondisi yang menyedihkan dan menyakitkan. Apa ada dalil didalam Al – Qur’an yang menjelaskan tentang ujian itu meliputi semua kondisi ? Kalau ada tolong sampaikan kepada Leha kang mas ! Agar Leha tidak penasaran.”

“Tentu ada sayangku. Yaitu tertera jelas dalam Surat Al – Anbiya’ ayat 35. Artinya : Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Jadi kita hidup ini selalu dilingkupi ujian.

Hati Leha belum percaya benar arti surat Al – Anbiya’ ayat 35 itu. Ia masih berkeyakinan bahwa ujian itu adalah kondisi yang susah. Kondisi yang menyakitkan. Kondisi yang serba kekurangan. Sehingga tidak sanggup membeli apa yang dibutuhkan. Bahkan ketika sakit untuk berobatpun tidak ada uang. Itu baru namanya ujian. Kondisi yang menyakitkan itu memang pantas sebagai ujian. Kondisi yang menyenangkan sama sekali bukanlah ujian. Tidak pantas dikatakan ujian. Kondisi senang lebih pantas dikatakan anugerah. Begitu pikir Leha.

“Leha belum paham tentang isi ayat itu. Kondisi jelek, sedih memang pantas dikatakan ujian. Tapi kalau kondisi baik itu dikatakan ujian terdengar aneh. Lebih pantas dan pas dikatakan sebagai anugerah kang mas.” Tanya Leha lirih.
_____________________
insyaalloh bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih komentarnya !!!