Selasa, 07 Agustus 2012

TERHEMPAS DI NEGERI TIRAI BAMBU


 
 BAG.3
2. BUKIT WATU PECAH

Matahari baru menampakkan senyumannya dari balik bukit. Sinarnya yang indah menyebar keseluruh kampung. Menerangi permukaan bumi. Sinar indah itu juga menyinari lorong – lorong kecil Desa Langon.
Desa Langon adalah sebuah desa yang terletak di kaki bukit Watu Pecah. Walaupun desa itu terletak di kaki bukit tapi desa itu sangat nyaman di huni dan indah pemandangannya.


Tata letak Desa Langon sangat strategis. Daya dukungnya sangat lengkap. Masyarakatnya agamis. Keamanan hidup sangat terjamin. Hubungan masyarakatnya sangat harmonis. Ekonomi masyarakatnya cukup bagus. Penduduknya sangat toleran dan ramah terhadap para pendatang.

Bukit Watu Pecah yang indah berdiri kokoh.  Di atas bukit ada batu dua besar terletak berdampingan. Dua buah batu itu dari bawah tampak sebuah batu yang terpecah. Itulah sebabnya bukit itu dinamakan Bukit Batu Pecah. Di lereng – lereng menghijau pepohonan perdu. Di selalu – sela pohon perdu tersebut biasa dibuat rekreasi oleh penduduk sekitar dan anak – anak sekolah di hari – hari libur. 

Bukit itu dilingkari oleh jalan yang tidak begitu lebar. Kanan kiri jalan tertanami dengan aneka pohon penghijauan yang sudah cukup tinggi. Sanggup sebagai pelindung para pengguna jalan dari teriknya sinar matahari ketika musim kemarau. Dan bisa untuk berteduh dari curahan air hujan ketika musim penghujan. Bahkan disebagian sisi jalan sering juga digunakan sebagi tempat untuk beristirahat sambil melepas penat.
Disebelah jalan tersebut ada sungai jernih yang mengalir. Walau sungai itu tidak terlalu lebar, masih dihuni berbagai jenis ikan. Sungai itu bisa untuk pelepas lelah sambil memancing baik siang maupun malam hari.
Diantara seberang sungai dan bukit, terhampar ladang penduduk dengan aneka tanaman pangan dan sayuran di musim penghujan. Kacang panjang, kacang tanah, kedelai, jagung, tembakau dan sebagainya. Menambah keindahan pemandangan. Dan di musim kemarau sebagai tempat gembala kambing, kerbau dan sapi penduduk.  

Di sebelah jalan terbentang sawah yang luas. Tempat penduduk bercocok tanam. Berbagai tananam bisa tumbuh subur di sawah yang luas tersebut. Di musim penghujan sawah itu menghijau dengan tanaman padi. Dan di musim kemarau berbagai tanaman menghiasi sawah yang luas tersebut. Jagung, kedelai, kacang tanah,  kacang panjang, tomat, cabai, kubis, brokoli, mentimun, melon, dan tembakau menutupi tanah sawah sawah yang luas itu. Merah, kuning, hijau buah tanaman tersebut menghiasi permuakan sawah.

Di sela – sela persawahan di pinggir jalan kaki bukit terdapat perkampungan.  Mayoritas mata pencaharian penduduk bertani sambil beternak. Limbah pertanian berfungsi untuk makanan ternak. Dan limbah peternakannya sangat cocok untuk pupuk tanaman.

Ujung kaki bukit sebelah barat daya adalah desa Ambulu. Desa itu adalah kecamatan.Di kaki bukit sebelah ini terdapat sekolah yang sudah berstandart nasional. Yaitu SMA BIMA.  

Di kaki bukit sebelah selatan terdapat tiga sekolahan besar dan maju. Satu sekolah negeri, SMP Negeri 1 Ambulu. Dua sekolah swasta yang sangat maju dengan ribuan murid. Gedungnya sangat megah. Tenaga pendidiknya sangat professional. Sekolah itu milik organisai NU (Nahdlatul Ulama’). Bisa dikatakan bahwa dua sekolah itu adalah sekolah yang terbesar di Kecamatan Ambulu. Setiap pagi ribuan siswa berduyun – duyun menuju ke kedua sekolah itu. Siswa – siswi datang dari berbagai desa yang dekat dan yang jauh.
Salah satu kegiatan extra kurikulernya sangat bagus dan terkenal di seantero nusantara. Yaitu merubah mesin motor berbahan bakar minyak menjadi motor berbahan bakar gas. Hanya sayang sekolah ini belum di dukung dengan asrama siswa yang memadai. Kalau saja sarana yang satu ini sudah memadai maka kedua sekolah itu akan menjadi raksasanya pendidikan di Kecamatan Ambulu. Dan menjadi kiblat masyarakat untuk menyekolahkan putra – putrinya ke dalam dua sekolah tersebut.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih komentarnya !!!